Kutuliskan ini untukku

Kutuliskan Ini Untukku
;tidak untukmu.
Kutulis kenang dengan tinta-tinta rindu
"Masih ingatkah kau padaku?"
Ragu, bibirku kelu. Ingin kuteriakkan namamu, saat kita bertemu.
Terucap namamu serupa dzikir malam; sendu.
Aku hanyalah rinai dalam guyuran hujanmu.
Aku memandang mu, dalam tiap gerakmu, berharap
ke sini lah matamu tertuju; pilu.
Terpautku dalam ruang waktumu, terpenjara dalam jeruji-jeruji hidupmu.
"Bebaskan aku! Bebaskan aku!"; bisu.
Kulukis rindu dengan tinta-tinta kelabu.
Istimroor,Yk,08082014

Penantian Mataku

Penantian Mataku
Kulummu itu?
Ku tak tahu.
Kulum sebatas kulum bagiku.
Lalu,
tatapku?
Serigala,
Macan,
Kucing?
Tatapku hanyalah tatap bagiku.
Tatapku hanya menanti kulummu,
sebelum ku palingkan mukaku
ke dunia lain selain dirimu.
Kulummu membawa bara
semangat,
luka.
Istimroor, Yk 10082014

SUDAHKAH KITA MERDEKA?

SUDAHKAH KITA MERDEKA?
Ya, negara ini telah merdeka 69 tahun lamanya
setelah masa penjajahan 3 abad sebelumnya.
Sepertiga pun belum ada
kemerdekaan
penjajahan.
Apakah karena itu,
Kita, masih lebih suka dijajah
dari pada merdeka?
Lihatlah! Memang, tubuh kita bebas
dari jeruji-jeruji besi
dari belenggu-belenggu tali
dari acungan cambuk-cambuk pedati
tapi
benarkah kita merdeka?
Terdengar di pojok-pojok warung kopi
"Kami belum merdeka."
Terdengar di cibir ibu-ibu merumpi
"Kami belum merasakan kemerdekaan."
Terdengar di relung-relung hati
"Seperti inikah kemerdekaan?"
Lalu, apakah itu kemerdekaan?
Mungkin kita perlu panjangkan telinga kita,
Kita telusuri
pingir-pingir kota metropolitan,
ujung-ujung pulau-pulau perbatasan,
lubang-lubang hutan pedalaman
lalu mari kita tanyakan :
"Merdekakah engkau?"
Ya, negri ini telah merdeka
69 tahun lamanya. Lalu :
Merdekakah kita?
Merdekakah kita?
Merdekakah kita?
Ku tak ingin bertanya padamu juga pada mereka
Hanya hati kecilku yang ingin ku tanya
"Merdekakah saya?"
Istimroor, YK 18082014