KENANG

KENANG

senja membiru
terbentur kamboja
merasuk memar
dalam dekap

siang itu, kau begitu ceria, terdengar nyanyiannyanyian dari bibirmu yang menggoda, walau kadang nyanyianmu serupa bisik halus tak tergetarkan udara. "Ya. Aku dapat mendengar semua."

pagi itu, kau jumput lelahku dengan senyum lembutmu, saat terbentuk garis putih di sisi timur rumahku yang sederhana, dengan deretderet bata tanpa cat warna.

membanjir sore
rusak taman bunga

aku manusia, walau kau melarangku . . .

kututup sore, dengan lafallafal harap
kau berada pada 99 dari seratus kenikmatan yang ada

lalu, dalam bisikku "Semua lapangku, untukmu." itu harapmu di terakhir kali kudengar kilas wajahmu.

1St,KW, Di bawah naungan Langit. 15 Suro. Al-Muharram 1436H.

0 komentar:

Posting Komentar