DARAH, INGAT

DARAH, INGAT
darah inilah yang sering menghadirkan karya
mungkin karena bau anyirnya yang menusuk
sehingga kau semaput
atau kau menjauh
"Aku takut, aku takut,"
kau juga yang menjerit sakit ketika tergores arit
lalu keluarlah jeritan sengit
" * * * "
sebenarnya lukanya dalam, bahkan telah remuk tubuhmu, Cuma masih ganteng rupamu sehingga kau berkata
"Ganteng sekali diriku,"
kadang memang adahan memekar
saat getir-getir kehidupan yang terasa
atau hanya nasi basi yang tersedia
"Yaa, Pemilik Semesta, Yaa, Pemilik Semesta,"
lalu
saat bunga-bunga taman bermekaran
indah dan wanginya membiusmu dan berkata
"Inilah hasil usahaku, aku adalah raja."
1st, Kota Santri, 1/2+1 9 2014

0 komentar:

Posting Komentar